
LAPORAN AKHIR
PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL
PROGRAM
PEMBINAAN
KELOMPOK TANI TERNAK “SINAR PELITA” DALAM UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH JERAMI PADI
SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF PADA SAAT MUSIM KEMARAU
BIDANG
KEGIATAN :
PKM-M
Diusulkan
oleh :
1. YUDI HERMAWAN B1D 012 308 (2012)
2. SAEFUL BAHRI B1D 212 264 (2012)
3. DIANA YANTI B1D 013 061 (2013)
4. NOVITA DAMAYANTI PUTRI B1D 015 184 (2015)
5. TEGAR IBNU SAIFULLAH B1D 012 291 (2012)
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2016
PENGESAHAN
LAPORAN KEMAJUAN PKM – M
1.
Judul
Kegiatan : Pembinaan
Kelompok Tani Ternak “Sinar
Pelita”
dalam Upaya Pemanfaatan Limbah Jerami Padisebagai PakanAlternative pada saat
Musim Kemarau..
2.
Bidang
Kegiatan : PKM-M
3.
Ketua
Pelaksana Kegiatan
a.
Nama
Lengkap : Yudi
Hermawan
b.
NIM : B1D 012 308
c.
Program
Studi : S1
Peternakan
d.
Universitas : Universitas
Mataram
e.
Alamat
Rumah dan No. HP : Jln. Chempaka I, No.
19, Lk. Kebon Sari
Kec. Selaparang, Mataram.
HP. 087865018735.
Kec. Selaparang, Mataram.
HP. 087865018735.
f.
Alamat
email : -
4.
Anggota
Pelaksana Kegiatan : 4 Orang
5.
Dosen
Pendamping
a.
Nama
Lengkap : Ir. Sofyan
D. Hasan, MP.
b.
NIDN : 0019085709
c.
Alamat
Rumah Dan No. Hp : Jln. Siera, No. 3,
Sandik Indah, Batu Layar
Lombok Barat, HP. 081999188131
Lombok Barat, HP. 081999188131
d.
Biaya
Kegiatan Total
a.
Dikti : Rp.
7.500.000,00
b.
Sumber
Lain : -
6.
Jangka
Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Menyetujui,
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Peternakan
UNRAM
(Dr. Ir. I Gusti Lanang Media, M.Si.)
NIP. 19590917 198603 1002
|
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Yudi Hermawan)
NIM. B1D 012 308
|
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni Universitas Mataram
(Dr. Muhammad Natsir
SH.M.Hum)
NIP. 19590126 198703 1001 |
Dosen Pendamping
(Ir. Sofyan D. Hasan, MP)
NIDN. 0019085709
|
RINGKASAN
Kelompok Tani Ternak Sinar Pelita yang merupakan salah
satu kelompok ternak di wilayah Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu
kelompok peternak tradisional dengan manajemen pemeliharaan yang masih
tradisional. Pemeliharaan yang tidak termanajemen dengan baik tentunya akan
berimbas dengan masalah yang mencuat suatu ketika tanpa ada solusi cepat yang
dapat ditawarkan. Merunjuk dari manajemen yang belum diarahkan dalam kelompok
tani ternak Sinar Pelita, manajemen pengadaan pakan merupakan manajemen utama
dalam usaha beternak.Hal ini diakui oleh para ahli yang mengungkapkan 70-80%
biaya produksi usaha beternak berada pada biaya pakan.
Lalu bagaimana dengan kelompok tani ternak Sinar
Pelita yang menggunakan pakan dari alam.Ketersediaan pakan ternak hanya didapat
dari hasil ngawis (mengumpulkan rumput liar). Jika musim penghujan memang benar
jumlah pakan melimpah, namun jika musim kemarau tiba maka jumlah pakan akan
mengalami kesulitan. Untuk itu dalam upaya menanggulangi permasalahan peternak
jika memasuki musim kemarau, perlu adanya teknologi tepat guna yang dapat diterapkan
untuk peternak.Biskuit Jerami yang merupakan pakan alternative mampu menjadi
solusi bagi peternak.
Dalam pelaksanaannya, proses penyuluhan terhadap
peternak memiliki kendala dari penggunaan bahasa Indonesia yang kurang oleh
peternak serta kurangnya pengetahuan untuk mengkonversi persentasi formula
menjadi satuan berat produk yang akan dibuat. Ditambah dari permasalahan
tambahan berupa kotoran ternak yang menumpuk dan kurangnya kehadiran peternak
ke lokasi kandang.Untuk itu dalam mensukseskan kegiatan PKM ini, kami meminta
bantuan Organisasi Kemahasiswaan sebagai pelanjut kegiatan bina desa baik dari
persiapan hingga pengontrolan hasil.
Dari antusias dan respon peternak, pemahaman akan
proses dan tata cara pembuatan Biskuit Jerami sudah mampu untuk dikuasai
peternak walaupun dalam jumlah minoritas. Sedangkan untuk permasalahan yang
lain dengan kurun waktu yang cukup panjang akan mampu teratasi secara bersama.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….ii
RINGKASAN…………………………………………………………………….iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iv
BAB 1.
PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1.Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2.Tujuan Kegiatan……………………………………………………………….2
1.3.Manfaat Kegiatan……………………………………………………………...2
BAB 2. GAMBARAN
UMUM MASYARAKAT SASARAN…………………..3
2.1.Gambaran Umum Masyarakat Sasaran………………………………….……3
2.2.Identifikasi Masalah…………………………………………………….……..3
2.3.Alternatif Pemecahan
Masalah………………………………………..………4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN………………………………........……….5
3.1.Teknik Penyuluhan…………………………………………………………….5
3.2.Teknik Pelatihan……………………………………………………………….5
3.3.Pendampingan IPTEK…………………………………………………………5
BAB 4. HASIL
YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN…….…6
4.1.Hasil yang
Dicapai………………………………………………………….…6
4.2.Potensi
Keberlanjutan…………………………………………………………6
BAB 5. PENUTUP…………………………………………………………….…..7
5.1.Kesimpulan…………………………………………………………...……….7
5.2.Saran……………………………………………………………………...……7
LAMPIRAN………………………………………………………...……………..8
BAB
1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.
Pada umumnya
peternak di Lombok masih banyak memelihara ternaknya secara ekstensif
tradisional dengan sumber pakannya atau hijauannya hanya diharapkan dari rumput
lapangan yang tumbuh di pinggir jalan, sungai, pematang sawah dan tegalan yang
mana produksi rumput ini sangat tergantung pada musim, tidak tetap sepanjang
tahun. Pada musim hujan produksinya berlimpah sedang musim kemarau relatif
sedikit.
Kurangnya pakan
ternak sering membawa dampak terhadap kelangsungan kehidupan ternak. Musnahnya
sumberdaya ternak ini sebenarnya merupakan akibat dari kelalaian petani ternak
yang kurang memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya. Sebagai negara agraris,
kekurangan hijauan pakan ternak adalah hal yang mustahil bila saja petani kita
dapat memanfaatkan limbah pertaniannya sebagai pakan ternak.
Potensi limbah
padi yang berupa jerami sampai saat ini masih kurang dimanfaatkan secara
maksimal bahkan masih banyak yang dibuang dan dianggap sebagai sampah yang
sengaja dibakar di sawah agar menjadi pupuk. Keadaan demikian sangat ironis
dengan keluhan peternak yang kekurangan pakan hijauan pada saat musim kemarau
tiba, bahkan mereka mengganti hijauan pakan ternak dengan pohon pisang dan
pohon lainnya yang sangat rendah mutu gizinya.
Demikian pula
yang dialami kelompok tani ternak Sinar Pelita yang selalu bermasalah dengan
kebutuhan pakan ternak jika musim kemarau tiba. Sebagai salah satu kelompok
tani yang ada di wilayah Lombok Barat, kelompok tani Sinar Pelita untuk
memenuhi kebutuhan pakan ternak sangat bergantung pada rumput di pematang sawah
dan kaplingan (tanah yang sudah dipetak untuk perumahan). Dan jika tidak ada
rumput yang dapat diberikan, batang pisang dan limbah pertanian yang belum
diolah seperti jerami jagung pun menjadi solusi tersendiri dalam memenuhi pakan
ternak mereka.
Ketika dilakukan
sosialisasi mengenai pakan ternak berupa pemanfaatan jerami padi sebagai pakan
ternak, masyarakat tani ternak menganggap bahwa bila jerami padi diberikan ke
sapi, sapi tidak mau memakannya dengan lahap dan lebih baik menggunakan batang
pisang sebagai solusi pemenuhan pakan. Namun ketika dijelaskan lebih lanjut
akan bagaimana pemprosesan jerami sebagai pakan, antusias para peternak mulai
meningkat untuk mengetahui bagaimana cara dan manfaat dari pengolahan jerami
tersebut sebagai pakan.
Kelompok tani
ternak Sinar Pelita yang beranggotakan 46 orang ini, mayoritas pekerjaan
anggotanya adalah seorang pladen (pekerja/buruh bangunan). Karena kurangnya
motivasi akan beternak, sapi yang mereka miliki hanya menjadi tabungan yang
dijual jika perlu sewaktu-waktu. Padahal jika ditinjau dari kawasan beternak
mereka, letak yang strategis (dekat dengan jalan, dekat dengan perairan dan
jauh dari pemukiman penduduk) dan sumber pemenuhan pakan yang efektif dan
efisien (pakan segar dan kering) pada musim hujan tiba. Sangat sia-sia jika
tidak ada pembinaan lebih lanjut akan potensi yang ada di kawasan mereka.
1.2.Tujuan
Kegiatan.
a. Membina kelompok tani ternak sebagai
konstribusi nyata mahasiswa/i dalam usaha memajukan peternakan daerah.
b. Memanfaatkan limbah pertanian berupa
jerami padi sebagai pakan ternak yang bergizi ketika musim kemarau tiba.
c. Memberikan pengetahuan di bidang
peternakan berupa demonstrasi langsung yang dapat mereka terapkan.
1.3.Manfaat
Kegiatan.
a. Mahasiswa pelaksana kegiatan memiliki
jiwa pengabdian untuk masyarakat dalam usaha membangun daerahnya.
b. Para peternak memiliki pengetahuan yang
lebih dalam penerapan ilmu dibidang usaha beternak terutama pakan.
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
SASARAN
2.1.Gambaran
Umum Masyarakat Sasaran.
Kelompok Tani Ternak Sinar
Pelita merupakan kelompok peternakan rakyat yang berada di Desa Jati Sela,
Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.Peternak yang tergabung dalam
kelompok Sinar Pelita mayoritas bekerja sebagai pladen (buruh bangunan lepas) dengan
penghasilan tak menentu. Banyak dari peternak juga merupakan orang yang tidak
bersekolah sehingga rata-rata peternak sangat kesusahan menggunakan bahasa
Indonesia untuk berkomunikasi dengan masyarakat luar (menggunakan bahasa
sasak/daerah).
Kegiatan keseharian peternak
cukup konstan yaitu setiap pagi dan sore hari mencari pakan dan memberikan
pakan keternaknya secara teratur.Waktu yang digunakan untuk beternak cukup
sedikit karena jumlah ternak yang dimiliki juga sedikit.Dan terkadang banyak
peternak yang meminta bantuan pada rekannya sesama peternak untuk mengurusi
ternak kawannya.Sehingga wajar sekali jika banyak peternak jarang berada
dikandang.Jumlah ternak sedikit di tambah pekerjaan utama peternak yang tak
menentu inilah menjadi anggapan sendiri bagi peternak bahwa ternak yang
dimiliki merupakan tabungan jika sewaktu-waktu dijual jika ada keperluan
mendesak.
2.2.Identifikasi
Masalah.
Sesuai dengan observasi di
sekitar lingkungan kandang dan ditambah dengan wawancara yang kami lakukan.
Didapatkan masalah-masalah peternak di Kelompok Tani Ternak Sinar Pelita secara
umum sebagai berikut:
a. Banyak ternak yang susah menerima pakan
yang diberikan berupa limbah pertanian dengan nilai serat yang tinggi walaupun
sudah coba dibiasakan.
b. Jika musim kemarau tiba peternak sulit
mencari pakan, sehingga pencarian pakan bisa sampai ke Kota Mataram.
c. Lingkungan kandang yang sangat kotor,
baik dari kotoran ternak yang sudah menggunung tidak mampu untuk dimanfaatkan.
Kemudian jika musim penghujan datang, jalan dikandang akan becek dan bergabung
bersama kotoran ternak yang dapat menimbulkan bau menyengat hingga ke wilayah
perumahan warga.
d. Kurangnya alat-alat yang dimiliki
peternak dalam menjalankan usaha beternaknya.
2.3.Alternatif
Pemecahan Masalah.
Urea Molases Block (UMB)
merupakan suplemen ternak yang berfungsi merangsang nafsu makan ternak,
meningkatkan jumlah bakteri rumen, serta membantu pencernaan serat menjadi
pelatihan tambahan yang kami lakukan pada peternak untuk menanggulangi ternak
yang susah merima pakan limbah pertanian untuk dikonsumsi.
Kesusahan peternak dalam
menanggulangi ketercukupan pakan ternak ketika musim kemarau tiba diimbangi
dengan tidak termanfaatkannya limbah jerami padi saat akhir panen usai menjadi
program utama dalam pelatihan peternak untuk membuat biskuit jerami menggunakan
bahan berupa limbah jerami, mix konsentrat, legume dan bahan perekat berupa
molasses dan kanji cair. Biscuit jerami yang dibuat mampu menjadi pakan
alternative yang mudah disimpan, mudah diberikan dan tentunya menjadi pakan
bernilai ekonomis.
Untuk menanggulangi jumlah
kotoran ternak yang menumpuk, pembuatan pupuk organik menjadi salah satu solusi
yang bias kami tawarkan bukan hanya lebih efektif dari biaya pembuatan, teknik
pelaksanaan lebih mudah, dan hasil yang dicapai lebih banyak jika dibandingkan
dengan penggunaan sebagai biogas. Selain itu untuk menanggulangi dampak yang
timbul saat musim penghujan tiba, solusi yang dapat dilakukan selain dengan
perbaikan jalan yang ada di sekitar lingkungan kandang, pengolahan kotoran
secara cepat juga bisa dengan pemindahan lokasi kandang.Namun, jujur saja untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam mengatasi solusi terssebut karna ini
merupakan perombakan fisik kandang dan memerlukan bahan pendukung dan alat yang
cukup mumpuni.Pelaksanaan solusi kegiatan ini memerlukan jangka waktu yang
cukup panjang untuk didapatkan hasil yang diinginkan. Sehingga kami menjalin
kerjasama dengan pihak ormawa terbesar di internal Fakultas Peternakan UNRAM
yaitu Himpunan Mahasiswa Program Studi Peternakan (HMPS-P) untuk melanjutkan
pengabdian dengan memasukkannya dalam program kerja anggaran 2017 mendatang dan
untuk membantu mencari sumber dana dari instansi terkait.
Sedangkan untuk pengadaan
alat-alat yang dibutuhkan peternak akan diiringi dengan kerjasama dari mitra
kerjasama pelaksanaan PKM dan dari hibah alat dan bahan sisa pelaksanaan PKM
2016 yang kami lakukan.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1.Teknik Penyuluhan.
Karena masyarakat sasaran
yang dituju merupakan peternak yang mayoritas latar pendidikannya tidak ada dan
tidak terlalu bisa menggunakan bahasa Indonesia, maka teknik penyuluhan yang
digunakan dengan pengarahan secara diskusi berbentuk non-formal. Dimana setiap
materi yang akan kami berikan kepada peternak harus diselingi dengan ungkapan
hati dan pemikiran peternak untuk lebih jauhnya lagi kami kembangkan dan
sebelumnya tentu kami telah memancing arah pembicaraan dengan memberikan
gambaran akan diskusi yang kami ingin sampaikan.
3.2.Teknik Pelatihan.
Teknik pelatihan yang kami
gunakan juga mengimbangi dengan teknik penyuluhan.Namun untuk mempermudah
pelatihan, sebelumnya kami telah memilih seorang anggota kelompok ternak yang
mampu menerima materi pelatihan secara lebih cepat. Kami melatih seorang
peternak secara personal untuk mengetahui komposisi bahan-bahan pembuatan Urea
Molasis Block dan Biskuit Jerami baik dari segi perhidungan formula, nama bahan
penyusung, proses pembuatan hingga menghitung persentase bahan menjadi satuan
berat agar peternak mengetahui berapa yang dibutuhkan setiap bahan untuk
menghasilkan sekian kilo produk.
Kemudian pelatihan dimulai
dengan proses demonstrasi yang kemudian setiap aspek yang tidak dimengerti
peternak akan dijelaskan oleh anggota pelaksana dan peternak yang sudah kami
latih dahulu. Teknik pelatihan secara langsung dalam bentuk demonstrasi tanpa
adanya materi di atas papan ataupun slide power point, bagi peternak rakyat
dengan latar belakang pembawaan yang ringan akan mudah diterima bagi peternak.
Sedaangkan pemilihan seorang peternak (anggota kelompok tani ternak) untuk
mengingatkan peternak akan proses pembuatan produk yang kami buat.
3.3.Pendampingan IPTEK.
Pendampingan IPTEKS sendiri
untuk kelompok Tani Ternak Sinar Pelita akan dilaksanakan oleh 3 pihak yaitu ;
1) team pelaksana PKM, 2) mitra kerja PKM/Organisasi internal Fakultas
Peternakan UNRAM (HMPS-P) dan tentunya, 3) anggota peternak yang sudah
mengetahui proses pembuatan produk secara baik.
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI DAN
POTENSI KEBERLANJUTAN
4.1.Hasil yang Dicapai
Kelompok Tani Ternak Sinar
Pelita menjadi kelompok ternak panutan bagi kelompok ternak yang lain, kegiatan
beternak yang dilakukan diupayakan menjadi pekerjaan tetap, serta ilmu yang
diberikan mampu diterima untuk diaplikasikan dalam kegiatan beternak masyarakat.
Dari berbagai luaran kegiatan yang kami harapkan terjadi memang belum mampu
terealisasi secara cepat. Namun jika dilihat dari pola pikir dan antusias
peternak dalam mengikuti pelatihan, dapat kami pastikan bahwa kemauan untuk
peternak untuk bisa menjadi lebih dari peternak yang lain telah timbul. Dan
lagi pengetahuan beberapa peternak tentunya sudah bertambah akan proses
pembuatan biscuit jerami dan UMB.
4.2.Potensi Keberlanjutan
Pelaksanaan PKM dalam kurun
waktu yang cukup singkat ini tentu belum terlalu berdampak terhadap perubahan
secara visual jika dilihat dari perubahan bentuk kandang, hingga lingkungan
kandang secara keseluruhan. Namun hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM ini
adalah sebagai berikut:
1. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
peternak akan manajemen pengadaan pakan alternatife saat menghadapi musim
kemarau ataupun kesusahan pakan dengan konsep biscuit jerami dan UMB..
2. Perubahan pola pikir peternak mengenai
manajemen peternakan yang diabaikannya kini mulai penasaran dengan manajemen peternakan
yang bersih dan ideal.
3. Timbulnya rasa ingin mau dan bisa oleh
peternak, agar lebih dari peternak yang lain. Hal ini dilihat dari antusias
peternak saat pelatihan dan diskusi yang menyinggung pemerintah dan bertanya
bagaimana caranya? (seperti: perbaiki kandang dengan bntuan masyarakat dan
pemerintah).
BAB 5
PENUTUP
5.1.Kesimpulan.
Pengabdian kepada masyarakat
peternak yang mengalami masalah kesulitan pengadaan pakan ternak saat memasuki
musim kemarau dengan menggunakan metode pembuatan wafer jerami nyatanya tidak
terlalu efektif dilaksanakan karena teknik pembuatan yang rumit dan bahan
pendukung utama sulit didapatkan dan harga yang cukup mahal. Ditambah dengan
komunikasi dan pengetahuan peternak yang minim sangat susah dalam menyampaikan
materi kegiatan. Namun realitanya, semangat peternak yang cukup tinggi diiringi
antusias yang meningkat menjadi patokan untuk keberlanjutan pembimbingan
kelompok peternak tersebut.
5.2.Saran.
Perlunya ada dukungan yang
lebih lanjut akan kondisi fisik kandang kelompok peternak tersebut. Sehingga
peran pemerintah pusat diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang lebih
terhadap kemajuan suatu aspek yang mampu membangun perekonomian masyarakatnya
kearah yang lebih baik. Sehingga disarankan akan adanya kemitraan antara PEMDA
dengan AKADEMIKA yang mampu memplopori kegiatan aplikatif yang membangun dari
titik terendah.
LAMPIRAN
Penggunaan
Dana
1. Peralatan Penunjang
|
|||
Material
|
Kuantitas
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
Alat pres + cetakan jerami
|
2 unit
|
1.600.000
|
3.200.000
|
Timbangan 20 kg
|
1 unit
|
156.000
|
156.000
|
Karung
|
4 buah
|
6.000
|
24.000
|
Gunting
|
1 buah
|
7.000
|
7.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
3.387.000
|
||
2. Bahan Habis Pakai
|
|||
Material
|
Kuantitas
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
Molases
|
29 kg
|
15.000
|
435.000
|
Tepung Jagung
|
30 kg
|
6.000
|
180.000
|
Dedak padi
|
20 kg
|
3.500
|
70.000
|
Garam
|
2 kg
|
7.000
|
14.000
|
Pastik bening
|
5 lembar
|
5.000
|
25.000
|
Tepung kanji
|
2 kg
|
23.000
|
46.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
724.000
|
||
3. Perjalanan
|
|||
Material
|
Kuantitas
|
Harga Satuan
(Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
Persiapan pelaksanaan
|
1 unit
|
165.000
|
165.000
|
Ke Kandang
|
1 unit
|
150.000
|
150.000
|
Akomodasi peternak
|
12 orang
|
30.000
|
360.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
675.000
|
||
4. Lain-lain
|
|||
Material
|
Kuantitas
|
Harga Satuan (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
Rokok
|
15 bks
|
13.000
|
195.000
|
Air mineral
|
1 dus
|
18.000
|
18.000
|
Gorengan
|
10 bks
|
10.000
|
100.000
|
Honor Mitra
|
1 unit
|
500.000
|
500.000
|
Amplop
|
1 kotak
|
22.000
|
22.000
|
Sewa kamera
|
1 unit
|
150.000
|
150.000
|
Pembuatan Laporan
|
3 jilid
|
40.000
|
120.000
|
Semen
|
4 sak
|
76.000
|
304.000
|
Argo
|
1 unit
|
426.000
|
426.000
|
SUB TOTAL
(Rp)
|
1.835.000
|
||
Total
(Keseluruhan)
|
6.661.000
|
Dokumentasi Kegiatan
![]() |
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
||
![]() |
![]() |
||
Komentar
Posting Komentar