LAPORAN PRAKTIKUM SUSU

OLEH:
NAMA : RAMA ANDIKA TRI PRAKASA
NIM : B1D013214
KELAS : 5C1
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MATARAM
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur ke Hadirat Allah SWT Tuhan semesta alam, karena berkat kehendakNyalah
saya bisa menyelesaikan laporan praktikum yang cukup sederhana ini. Rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya pula tak lupa saya haturkan kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan kepada saya selaku mahasiswa sehingga dapat
melakukan praktikum sampai penyelesaian laporan. Laporan ini adalah laporan
yang sederhana namun saya berharap laporan ini bisa mendatangkan manfaat yang
sebesar-besarnya.
Laporan
ini juga merupakan bukti bahwa saya telah melakukan praktikum yakni praktikum
pengenalan telur segar dan praktikum pengenalan susu segar dan Alhamdulillah
melalui praktkum tersebut saya mendapat pengetahuan yang lebih dan sangat
bermanfaat, sebab mengetahui lebih jauh dan lebih dalam tentang makanan atau
bahan makanan yang dibutuhkan oleh segenap tubuh manusia sangatlah penting
karena behubungan langsung dengan kebutuhan manusia yang sangat primer yakni
kebutuhan akan bahan makanan/ zat gizi. Namun, sebagai makhluk, saya mungkin
memiliki banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini baik redaksi maupun isi
dari laporan ini seperti kata pepatah “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh
sebab itu saya mohon kritik dan saran pembaca sebagai support untuk saya supaya
kesalahan-kesalahan yang telah terjadi sebelumnya akan bisa saya perbaiki di
waktu yang akan datang.
Mataram,
27 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
......... 1.1 Latar
Belakang...................................................................................................... 1
......... 1.2 Tujuan dan Kegunaan......................................................................................... 1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Susu................................................................................................... 3
2.2 Manfaat
Susu........................................................................................................ 3
2.3
Standar susu......................................................................................................... 3
2.4 Lemak
susu............................................................................................................ 4
2.5 Komposisi
susu..................................................................................................... 5
2.6 Biosintesis
susu.................................................................................................... 8
BAB III : MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................................ 10
3.2 Materi dan Metode Praktikum............................................................................. 10
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil praktikum...................................................................................................... 13
4.2 Pembahasan praktikum....................................................................................... 15
BAB V : PENUTUP
5.1
Kesimpulan............................................................................................................ 28
5.2
Saran....................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 30
LAMPIRAN............................................................................................................................. 32
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengukuran Kadar Cream................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu
merupakan produk hasil ternak dengan nilai gizi tinggi dan banyak dikonsumsi
oleh masyarakat baik anak kecil, remaja, dan orang dewasa. Susu adalah produk
biologis yang rentan terkontaminasi oleh mikroba. Disebabkan oleh kandungan
nutrien dan kondisi lingkungan susu yang cocok untuk pertumbuhan mikroba. Susu mengandung sumber zat-zat makanan
penting seperti air, protein, lemak, mineral Ca dan P, dan vitamin serta
kolostrum.
Kualitas atau mutu susu merupakan
bagian penting dalam produksi dan perdagangan susu. Derajat mutu susu hanya
dapat dipertahankan selama waktu tertentu, yang selanjutnya akan mengalami
penurunan dan berakhir dengan kerusakan susu. Untuk mengukur derajat mutu susu
dapat dilakukan dengan uji kebersihan atau uji penyaringan, uji
didih, uji alkohol, uji reduktase, uji katalase dan uji derajat keasaman.
Uji-uji tersebut dilakukan dengan tujuan
untuk memeriksa keadaan dan kualitas susu yang aman dan layak untuk dikonsumsi.
Menggunakan metoda-metoda pengukuran
derajat mutu susu maka dapat ditentukan kelayakan produk susu. Laporan uji
kualitas susu menampilkan metoda-metoda pengujian kualitas susu terhadap
kelayakan untuk dikonsumsi atau tidak.
1.2 Tujuan praktikum
Adapun
tujuan dilakukan praktikum ini antara lain :
· 1. Untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada susu sapi segar selama penyimpanan.
· 2. Mengetahui
perbedaan yang terjadi pada susu yang disimpan pada suhu ruang dan suhu dalam
pendinginan
· 3. Mengetahui
ciri-ciri kerusakan pada susu segar.
1.3
Kegunaan praktikum
Adapun kegunaan praktikum ini yaitu:
1.
Dapat mengetahui
terjadi pada susu sapi segar selama penyimpanan.
2.
Dapat
membedakan susu didalam suhu ruang ataupun di suhu pendingin
3.
Dapat
mengetahui kondisi susu segar
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2..1 Pengertian Susu
Menurut soeparno, (2011)
susu dipandang dari segi peternakan adalah suatu sekresi kelenjar susu dari
sapi yang sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi, dan dilakukan
pemerahan dengan sempurna, tidak termasuk kolostrum serta tidak ditambah dan
atau dikurangi oleh suatu komponen.
Susu adalah cairan yang
berasal dari kambing , sapi yang sehat, dengan pemerahan sempurna dan
benar,tanpa menambah atau mengurangi suatu komponen.
Susu merupaka produk hasil peternakan
yang kompleks,kaya akan lemak, protein, dan laktosa.campuran komposisi susu
juga dilengkapi dengan berbagai mineral seperi kalsium (Ca) dan pottasiium (P),
serta vitamin yang keseluruhannya dibutuhkan oleh manusia (nurtini surti,2014).
2.2. Manfaat Susu
Menurut Niswah Fathun.2012 menjelaskan beberapa manfaat
dari susu kambing dibanding susu
mamalia lain, diantaranya sebagai
berikut :
a.
Mempunyai
antiseptik alami dan bisa
membantu menekan pembiakan bakteri
patogen dalam tubuh.
b.
Protein
lembut dan efek laktasifnya ringan
sehingga tidak menyebabkan diare
bagi pengonsumsinya
c.
Lemaknya
mudah dicerna karena tekstrurnya lembut,
halus, dan lebih kecil dibanding
susu sapi, hal ini mempermudah hati
dalam mencernanya sehingga menekan timbulnya reaksi alergi
2.3. Standar susu
a. Warna,bau,rasa,kekentalan:tidak ada
perubahan
b. Berat jenis (pada suhu 27,5
)
sekurang-kurang : 1,028 %
c.
Kadar lemak
sekurang-kurangnya: 2,8 %
d.
Kadar bahan kering tanpa
lemak (bktl) sekurang -kurangnya:8,0%
e.Derajat asam : 4,5 sampai 7
SH
(soxlet henkle)
f.
Uji alkohol 70 %:
negatif
g.
Uji didih:negatif
h.
Tiitk beku:-0,520 sampai
-0,560
i.
Kadar protein sekurang
kurangnya:2,7%
j. Angka reduktase:2 sampai 5 jam
k.
Jumlah kuman yang dapat
dibiakkan tiap ml setinggi-tingginya:3 juta
l. Kadar pH
susu segar 6,5sampai 6,7
m. Keasaman susu segar 0,18 wqmpqi 0,24 %
2.4. Lemak susu
Lemak susu sering disebut
milk fat dan merupakan penyusun susu yang penting,karena merupakan pennetu
untuk kualitas susu dan untuk proses pengolahan selanjutnya.kevuali itu lemak
berguna sebagai pelarut zat makanan yang larut dalam lemak dan sebagai pennetu
tekstur,bau dan rasa. Lemak suus sebesar 3.0 % sampai 4% dalam susu,berbentuk
globula dan merupakan emulsi .lemak suus tersusun dari gliserol sebesar 12,5 %
dan asam lemak sebesar 85,5% (soeparno.2011)
Buckle 1987, menyatakan bahwa lemak atau lipid
terdapat didalam susu dalam bentuk jutaan bolakecil yang bergaris tengah anatar
1-20 mikron dengan garis tengah rata-rata 3 mikron .biasanya terdapat kira-kira
1000
10 6 butiran lemak dalam setiap
mili susu .
1. cream
Cream adalah bagian yang
ada dalam susu dan banyak mengandung lemak susu. Cream terletak pada bagian
atas susu dan dapat dipisahkan drari skim dengan separator sentrifugal atau
dengan cream separator. Soparno 2011
Krim adalah bagian dari susu yang kaya
akan lemak, yang timbul kebagian atas dari susu pada waktu didiamkan atau
dipisahkan dengan lat pemisah sentripugal (centrifugal sparator). Kandungan
lemak dalam krim dapat bervariasi tergantung pada penggunaan selanjutnya.
(Buckle, 1987).
2.5 Komposisi susu
Tabel 1. Perbandingan komposisi kimia
antara susu sapi, susu kambing, dan air susu ibu (ASI)
Komposisi
kimia
|
Susu
sapi
|
Susu
kambing
|
Air
susu ibu
|
Protein
(gram)
Lemak
(gram)
Karbohidrat
(gram)
Kalori
(gram)
Fosfor
(gram)
Kalsium
(gram)
Magnesium
(gram)
Besi
(gram)
Natrium
(gram)
Kalium (gram)
Vitamin A(UI)
Thiamin
(mg)
Riboflavin
(mg)
Niacin
(mg)
Vitamin
B6 (mg)
|
3,3
3,3
4,7
61
93
19
13
0,05
49
152
126
0,04
0,16
0,08
0,04
|
3,6
4,2
4,5
69
111
134
14
0,05
50
204
185
0,05
0,14
0,28
0,05
|
1,0
4,4
6,9
70
14
32
3
0,03
17
51
241
0,014
0,04
0,18
0,01
|
Sumber:
USDAS, 1976
Penelitian lain yang dilakuakan di
Indonesia menunjukan kandungan lemak dan protein yang lebih variatif dalam susu
kambing (tabel 2).
Tabel
2. Komposisi susu kambing
Komposisi
kimia
|
Susu
kambing
|
Air
Protein
Lemak
(gram)
Karbohidrat
(gram)
Kalori
(gram)
Fosfor
(gram)
Kalsium
(gram)
Besi
(gram)
Vitamin A(UI)
Niacin
(mg)
Vitamin
B1 (mg)
Vitamin
B2 (mg)
Vitamin
B12 (mg)
|
83
– 87,5
3,3
– 4,9
4
– 7,3
4,6
67
106
129
0,05
185
0,3
0,04
0,04
0,07
|
Sumber:
balitnak bogor, dikutip dari kompas
Secara rinci,zat-zat yag terkandung
dalam susu kambing (yag dihitung per 100 gram) dapat dilihat di Tabel 3 berikut
ini.
Tabel
3. Kandungan susu kambing (per 100 gram)
Unsur
|
Komposisi
|
Jumlah
|
Nutrisi
|
Air
Energy
Energy
Protein
Total
lemak
Karbohidrat
Serat
Ampas
|
87
g
68
kkal
288
kj
3,5
g
4,1
g
4,4
g
0
g
0,8
g
|
Mineral
|
Kallsium, Ca
Besi,
Fe
Magnesium,
Mg
Fosfor,
P
Potasium,
K
Sodium,
Na
Seng,
Zn
Tembaga,
Cu
Mangan,
Mn
Selenium,
Se
|
133
mg
0,05
mg
13,97
mg
110
mg
204
mg
49
mg
0,3
mg
0,046
mg
0,018
mg
1,4
mcg
|
Vitamin
|
Vitamin
C, asam ascorbic
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Asam
pantothenic
Vitamin
B6
Folate
Vitamin
B12
Vitamin
A
Vitamin
A, RE
Vitamin
D
Vitamin
E
|
1,
29 mg
0,048
mg
0,138
mg
0,277
mg
0,310
mg
0,046
mg
0,6
mcg
0,065
mcg
85
IU
56
mcg_RE
12
IU
0,09
mg_ATE
|
Lemak
|
Asam
lemak jenuh
Asam
lemak tak jenuh, tunggal
Asam
lemak tak jenuh, tak tunggal
Kolesterol
|
2,66
g
1,109
g
0,149
g
11,4
mg
|
Asam
amino
|
Tryptophan
Threonine
Isoleucine
leucine
Lysine
Methionine
Cystine
Phenylalanine
Tyrosine
Valine
Arginine
Histidine
Alanine
Asam
aspartic
Asam
glutamic
Glycine
Proline
Serine
|
0,044
g
0,163
g
0,207
g
0,314
g
0,29
0,8
0,046
0,155
0,179
0,24
0,119
0,089
0,118
0,21
0,626
0,05
0,368
0,181
|
2.6 Biosintesis susu
Susu
adalah bahan makanan yang bernilai gizi tinggi dan komposisinya seimbang. Sel-sel sekresi di dalam alveolus
menghasilkan
cairan susu yang kemudian dikumpulkan di sinus
lactiferous dan gland cistern melalui system ductus, untuk kemudian di keluarkan melalui proses pemerahan atau
diisap oleh cempe. Sekresi susu dalam
jumlah besar dan kulaitas yang baik merupakan tujuan pemeliharaan kambing
perah,sehingga pengetahuan dasar mengenai biosontesi susu perlu diketahui.
a.
Sisntesis protein susu
Setidaknya
ada tiga unsure utama pembentuk protein susu yakni, polipeptida, protein
plasma, dan asam-asam amino di dalam darah. Ketiga unsure tersebut akan
disintesis menjadi kasein, laktoglobulin, dan alphalaktalbumin di dalam ambing.
Beberapa sumber protein lain secara langsung diserap oleh ambing tanpa
mengalanmi perubahan bentuk, yaitu albumen,immunoglobulin, dan gamma kasein.
Sintesis protein susu pada sel sekresi dikontrol oelh gen yang mengandung
materi genetic yang disebut DNA(deoscsiribo
nucleic acid).
b.
Sintesi lemak susu
Kadar
lemak susu memiliki variasi dengan rentang yang paling lebar, yaitu 4-7
gram/100 gram susu. Sebagian besar lemak susu terdapat dalam bentuk
trigliserida yang disintesis dari bahan-bahan yang diserap dari darah, yakni
glukosa, asetat, asam beta hidroksibuirat, lipoprotein, asam palmitat, serta
asam-asam lemak rantai pendek. Komposisi lemak susu akan semakin menurun karena
pemberian pakan berbentuk konsentrat. Hal ini disebabkan kandungan protein yang
cukup tinggi dalam konsentrat merupakan pemacu produksi asam propionate didalam
rumen yang kemudian diserap darah. Pakan berupa hijauan menghasilkan banyak
asetat sebagai bahan baku sintesis lemak susu.
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1
Waktu dan tempat praktikum
Waktu praktikum dilaksanakan pada
hari Sabtu, 21 November 2015
pada pukul 08.00 WITA sampai
selesai. Adapun tempat praktikum dilaksanakan di laboratorium TPHT (Teknologi
Pengolahan Hasil Ternak ) Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
3.2 Materi dan metode Praktikum
ACARA
PRAKTIKUM SUSU
ACARA I: PENGUKURAN BERAT JENIS SUSU
DENGAN LACTOMETER
Cara Kerja
·
Set temperatur
cuplikan susu (sampel) pada suhu + 27
atau sesuaikan dengan temperatur yang disarankan pada lactometer
yang akan digunakan.
·
Tuangkan cuplikan susu ke dalam gelas ukur.
·
Usahakan
lactometer mengambang bebas dalam
susu tanpa bersentuhan
dengan dinding tabung dan biarkan beberapa saat hingga konstan.
·
Baca skala lactometer
yang bertepatan dengan
permukaan susu dan
ukur pula temperatur susu.
·
Kereksi
pembacaan skala lactometer
(CRL) dengan cara:
jika temperatur susu diatas 27
maka harus ditambah 0,1 dan jika dibawah 27 o
C dikurangi 0,01. Sebagai contoh: jika pembacaan skala lactometer 31,5 dan
temperatur susu 29
maka
dikoreksi manjadi 31,5 + (2 x 0,1) = 31,7.
Jika temperatur 25
maka dikoreksi menjadi 31,5 – (2x0,1) = 31,3
·
Tentukan
berat jenis susu
dengan jalan membagi seribu
hasil pembacaan skala
lactometer
terkoraksi (CRL) dan ditambah dengan satu.
Sesuai contoh diatas:
Berat jenis susu
1 = 1,0323 ; atatu
+ 1 = 1, 0312
ACARA II: PENGUKURAN KADAR CREAM
·
Cara Kerja
·
Siapkan tabung reaksi, berikan kode/label
·
Ukur diameter tabung reaksi dengan jangka sorong, (d).
·
Isi tabung reaksi tersebut dengan susu segar sebanyak 10
ml, (VS).
·
Masukkan tabung
reaksi berisi susu,
ke dalam centrifuge
dengan posisi seimbang (balance).
·
Setel waktu centrifuge
pada 15 menit
dengan kecepatan (RPM):
1000, kemudian dinaikkan menjadi 3000 RPM.
·
Ukur tinggi cream dengan jangka sorong (t).
·
Hitung Volume cream dengan rumus silinder:
·
VC= fi R2t; R = 0,5 d
·
Hitung persentase cream: % Cream = VC/VS x 100%.
ACARA III: PENGUKURAN KADAR LEMAK
SUSU, METODE GERBER
·
Cara Kerja
·
Sebelum memulai praktikum, gunakan sarung tangan dari bahan karet untuk melindungi
tangan anda dari asam kuat (H2SO4) dan panas.
·
Pipet 10 ml H2SO4 kemudian masukkan ke dalam tabung
Butyrometer.
·
Ambil sampel susu
yang telah diaduk
secara merata sebanyak
11 ml kemudian tuangkan perlahan-lahan ke dalam tabung Butyrometer yang telah berisi H2SO4 pelan-pelan melewati
dinding tabung bagian dalam.
·
Tambahkan 1 ml amyl alkohol ke dalam tabung Butyrometer
tersebut.
·
Tutup tabung Butyrometer dengan penutup karet dengan
benar.
·
Kocok tabung Butyrometer
perlahan-lahan dengan menggunakan
alas kain tebal untuk menahan
panas yang timbul selama pengocokan.
·
Setelah isi tabung
Butyrometer tercampur merata,
kemudian tempatkan tabung Butyrometer
ke dalam centrifuge secara balance dengan bagian tutup karet di bawah.
·
Setelah
dicentrifuge selama 5
menit, kemudian tabung
Butyrometer dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam waterbath dengan suhu 65
oC selama 5 menit.
·
Pembacaan
skala tabung Butyrometer dengan
posisi tutup tabung
di bawah dan atur
perlahan-lahan tutup karet
sehingga semua lemak
susu dapat menempati bagian skala
tabung.
HITUNG
: % SNF =
+ (0,2)F ; % TS = % ST + F atau % TS =
+ (1,2)F
·
Keterangan:
- SNF = Solid Not Fat (bahan padat bukan lemak)
- L
= Pembacaan Laktometer terkoreksi (CRL)
- TS =
Total Solid (total bahan padat)
ACARA IV: PENGUKURAN KADAR ASAM
TITRASI (Titratable Acidity)
Cara Kerja
a. Bahan dan Peralatan yang Digunakan
Bahan:
·
Susu segar
·
0,1 N NaOH
·
70% alkohol (campuran 72 ml ethyl alcohol dengan 28 ml
aquadest)
·
Indikator Phenolpthalein, 1%
·
Kertas tissue
Peralatan:
·
Pipet volume, 10 ml, 5 ml dan 1ml
·
Burette, 10 ml atau 50 ml
·
Erlenmeyer, 25 ml
·
Tabung reaksi, 10 ml
·
Beaker glass, 250 ml
b.
Cara Kerja
Titratable
Acidity:
·
Siapkan Burette pada standard dan isi penuh (sampai batas
skala 0) dengan 0,1 N NaOH.
·
Pipet 9 ml cuplikan susu masukkan ke dalam Erlenmeyer dan
tambahkan 5 tetes indikator PP.
·
Titrasi
cuplikan tersebut sampai
terjadi perubahan warna
dari putih menjadi merah muda (pink).
·
Catat volume NaOH terpakai dan kemudian bagi dengan 10
untuk mendapatkan persen kadar asam titrasi.
N NaOH x VoL. NaOH x 90/1000
HITUNG: % Asam =
---------------------------------------------- x 100
%
VoL.
Sampel
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
hasil praktikum
ACARA I: PENGUKURAN BERAT JENIS SUSU DENGAN
LACTOMETER
·
Pembacaan skala lactometer 1,028 gr/ml
·
Suhu 29
·
Kereksi Skala Lactometer
(CRL) 1,028 + ( 2
0,2) = 1,028
v
Berat jenis susu =
+ 1 = 1,001028
ACARA II : PENGUKURAN
KADAR CREAM
Tabel 1. PENGUKURAN
KADAR CREAM
Jenis Pengamatan
|
Nomer Tabung
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Diameter
tabung
|
7,11
|
14,21
|
7,12
|
Tinggi
cream
|
1,5
|
2,3
|
1,5
|
Diketahui:
v
R = 0,5 d
v
Volume susu 10 ml
Ø
Volume cream tabung 1:
VC =
R2 t R
=
= 7,11
v
VC = 3,14
(7,11)2
=
3,14
1,15 = 182,53
mm = 0,1825
ml
v
persentase cream: % Cream = VC/VS x 100%.
=
100 % = 1,825 %
Ø
Volume cream tabung 2 :
VC =
R2 t R
=
= 7,11
v
VC = 3,14
(6,7)2
=
3,14
2,3 = 365,07
mm = 0,36507
ml
v
persentase cream: % Cream = VC/VS x 100%.
=
100 % = 3,56%
Ø
Volume cream tabung 3:
VC =
R2 t R
=
= 7,12
v
VC = 3,14
(7,12)2
=
3,14
50,69
1,5 = 238,771 mm = 0,239 ml
v
persentase cream: % Cream = VC/VS x 100%.
=
100 % = 2.39%
ACARA III : PENGUKURAN
KADAR LEMAK SUSU, METODE GERBER
v
Lemak 10 –
7,8 = 2,2 ml
% SNF =
+ (0,2)F;
%TS = % SNF + F atau %TS
=
+ (1,2)F
=
+ ( 0,2)
2=
0,262 + 0,4
= 0,662 %
ACARA IV : PENGUKURAN
KADAR ASAM TITRASI (Titratable Acidity)
v
Volume NaOH terpakai : 33 – 22 = 11 atau
= 0,11
N NaOH x VoL. NaOH x 90/1000
% Asam =
---------------------------------------------- x 100
%
VoL. Sampel
=
100 %
=
100%
= 0,000099
100% = 0,099 %
4.2 Pembahasan
Susu
merupakan minuman dengan nilai gizi yang sangat tinggi dan sempurna dan merupakan
satu-satunya minuman yang diperoleh sejak lahir oleh manusia atau mamalia lainnnya.
Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena kelezatan dan
komposisinya yang ideal selain air susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh
tubuh, semua zat makanan yang terkandung
didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.
A. Pengukuran berat jenis susu dengan lactometer
Uji
berat jenis dilakukan untuk mengetahui apakah komoditi susu telah dicampur atau
diencerkan.Pengukuran dilakukan dengan alat khusus bernama laktodensimeter.
Berat jenis susu yang masih segar adalah antara 1,024 – 1,026. Adapun
berdasarkan hasil pengamatan di peroleh berat jenis susu 1,001127 lebih tinggi bila dibandingkan dengan teori hal
ini di sebabkan karena susu itu diaduk dengan rata sebelum melakukan
pencampuran.
B.
Pengukuran kadar cream susu
Krim
adalah bagian dari susu yang kaya akan lemak, yang timbul kebagian atas dari
susu pada waktu didiamkan atau dipisahkan dengan alat pemisah sentripugal
(centrifugal sparator). Kandungan lemak dalam krim dapat bervariasi tergantung
pada penggunaan selanjutnya. (Buckle, 1987). Berdasarkan hasil praktikum yang
telah di lakukan bahwa kami mendapatkan hasil cream susu 1(1,5)mm,
2(2,3)mm, 3(1,5)mm saat kami melakukan praktikum.
C.
Pengukuran kadar lemak susu
Lemak
susu sering disebut milk fat dan merupakan penyusun susu yang penting, karena merupakan peneetu untuk
kualitas susu dan untuk proses pengolahan selanjutnya.kevuali itu lemak berguna
sebagai pelarut zat makanan yang larut dalam lemak dan sebagai pennetu
tekstur,bau dan rasa. Lemak susu sebesar 3.0 % sampai 4% dalam susu, berbentuk globula dan merupakan emulsi
.lemak susu tersusun dari gliserol sebesar 12,5 % dan asam lemak sebesar 85,5%
(soeparno.2011). Berdasarkan hasil praktikum yang telah di lakukan bahwa kami
memperoleh hasil kadar lemak susu sebesar 2,2 ml dengan %SNF sebesar 0,662.
D.
Pengukuran kadar asam titrat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut
di peroleh volume NaOH sebesar 0,11
dan % asam sebesar 0,099.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Susu merupakan minuman dengan
nilai gizi yang sangat tinggi dan sempurna dan merupakan satu-satunya minuma
yang dapat diminum sejak lahir oleh manusia atau mamalia lainnnya. Air susu merupakan
bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang
ideal selain air susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat
makanan yang terkandung didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan
oleh tubuh. Susu juga mengandung kadar cream, kadar lemak, berat jenis, dan asam
titrat yang dapat di ukur dengan melakukan penelitian dilab TPHT(Tekhnologi Pengolahan
Hasil Ternak).
5.2. Saran
Sebaiknya
sebelum melakukan praktikum praktikan belajar terlebih dahulu sehingga pada
saat praktikum tidak kesusahan dan
sebaiknya waktu praktikum menggunakan susu segar asli biar kita bisa mengetahui
semua komposisi dari susu tersebut yang kita gunakan .
DAFTAR
PUSTAKA
Buckle. 1987.ilmu pangan. Universitas
indonesia press.jakarta
Niswah
Fathun. 2012. Pemanfaatan Susu Kambing Etawa Dan Kedel Dalam Pembuatan Dangke
Keju Khas Indonesia Dengan Koagulan Ekstrak Jeruk Nurtini surti, dkk.2014. Profil peternakan sapi perah rakyat
di indonesia.gadjah mada university press. Yogyakarta.
Soeparno,dkk. 2011.dasar teknologi
hasil ternak.gajah mada university press. Yogyakarta.
United States Department of
Agriculture. 1976. Composition of Food: Dairy and Egg Product. Agriculture
Handbook No: 1 – 8. Agriculture Research Service, Washington.
Komentar
Posting Komentar