LAPORAN HASIL
PRAKTIKUM
KIMIA AN ORGANIK
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya
dapat menyelesaikan Laporan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Mataram, Desember 2014
Praktikan
Praktikan
DATAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... 2
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 3
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 5
1.1..... Latar Belakang......................................................................................................... 5
1.2..... Tujuan Praktikum..................................................................................................... 5
1.3..... manfaat Praktikum................................................................................................... 5
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 9
BAB
III METODE PRAKTIKUM............................................................................... 10
3.1..... Tempat dan Waktu Praktikum................................................................................ 10
3.2..... Bahan dan Alat Praktikumn .................................................................................. 10
3.3..... Cara Kerja............................................................................................................... 11
BAB
IV PEMBAHASAN............................................................................................... 13
4.1..... Hasil Pengamatan................................................................................................... 13
4.2..... Pembahasan............................................................................................................ 13
BAB
V PENUTUP.......................................................................................................... 16
5.1
kesimpulan............................................................................................................. 16
5.2
Saran...................................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................... 17
BAB
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Reaksi kimia biasanya antara dua campuran zat, bukannya antar dua zat
murni. Suatu bentuk yang paling lazim dan campuran adalah larutan reaksi kimia
tlah mempengaruhi kehidupan kita. Di alam sebagian besar reaksi berlangsung
dalam larutan air. Sebagai contoh cairan tubuh kita, tumbuhan maupun hewan,
merupak larutan dari berbagai jenis zat. Dalam tanah pun reaksi pada umumya
berlangsung dalam lapisan tipis lerutan yang diabsorbsi pada padatan.
Adapun contoh di kehidupan kita sehari-hari yang menggunakan reaksi kimia
seperti, makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah menjadi
tenaga tubuh. Nitrogen dan hydrogen bergabung membentuk ammonia yang digunakan
sebagai pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi, pati
tanaman dalam daun disintesis dan oleh pengaruh sinar matahari. Pelajaran yang
berkaitan dengan reaksi kimia lazim dikenal sebagi “stokiometri”. Stokiometri
adalah bagian ilmu kimia yang mempelajar hubungan kunatitatif antara zat yang
berkaitan dalam reaksi kimia.
Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka sering tercampur secara kuantitatif
stokiometri, artinya semua reaktan habis pada saat yang sama. Namun demikian
terdapat suatu reaksi dimana salah satu reaktan habis, sedangkan yang lain
masih tersisa. Reaktan yang habis disebut pereaksi pembatas. Dalam setiap
persoalan stokiometri, perlu untuk menentukan reaktan yang mana yang terbatas
untuk mengetahui jumlah produk yang dihasilkan. Oleh karena itu percobaan ini
dilakukan. Diharapkan kita mengerti tentang pereaksi pembatas dan pereaksi
sisa.
Dasar teori
Stokiometri
Pada berbagai reaksi
kimia sering di sertai dengan terbentuknya endapan sebagai hasil reaksi.
Endapan yang terjadi biasanya dipisahkan dari hasil reaksi yang berupa cairan
melalui teknik dekatsi, centrifuge, dan penyaringan. Penyaringan adalah cara
untuk memisahkan suatu endapan dari lautan. Di laboratorium kimia sering
dipergunakan kertas saring yang yang berbentuk lingkaran dengan berbagai ukuran
dan porositas yang bebeda-beda. Pemilihan ukuran dan pororitas kertas saring
tergantung dari ukuran corong dan besar kecilnya partikel yang disaring.
Stoikiometri dari
suatu reaksi sangant perlu dipelajari untuk mengetahui jumlah zat yang bereaksi
baik dalam satuan mol maupun dalam satuan berat. Jumlah zat yang bereaksi
secara teoritis dapat dihitung dan dapat di bandigkan dengan hasil yang
sebenarnya atau hasil praktikum.
Contoh : larutan
+
larutan HCL akan menghasilkan endapan
+
untuk menghitung persentase
atau zat ynag menegndap terlebih dahulu harus
dihitung
yang dihasilkan secara teoritis.
1 mol
akan bereaksi secara sempurna sengan 1 mol HCL untuk menghasilkan 1 mol
dan 1 mol
1 mol
=
1× Mr
=
1× (23+35,50 = 58,5 gr)
Setelah anda melakukan pecobaan misal dihasilkan
sebanyak 50,2 gr maka persentase hasil saudara
adalah:
50,2/58,5×100% = 0,858
Reaksi kimia
Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan
(air). Perubahan yang terjadi adalah bukti terjadinya reaksi kimia. Dalam ilmu
kimia, reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari
suatu atau berbagai zat. Perubahan dalam reaksi kimia dapat berupa perubahan
warna, timbulnya panas, timbulnya gas, terjadinya endapan dan sebagainya.
Reaksi kimia secara umum dibagi 2, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi redoks.
Pada reaksi redoks terjadi perubahan biloks (bilangan oksidasi), sedangkan pada
reaksi asam-basa tidak ada perubahan biloks. Keduanya ini terdapat ke dalam 4
tipe reaksi, yaitu :
1. Reaksi
Sintetis
Reaksi dimana dua atau lebih zat tunggal dalam suatu
reaksi kimia (kombinasi, komposisi).
· Unsur +
Unsur à Senyawa,
misal : Fe + S àFeS
· Senyawa +
Senyawa à Senyawa
yang lebih kompleks.
2. Reaksi Dekomposisi
Reaksi yang menghasilkan dua atau lebih zat yang
terbentuk dari suatu zat tunggal.
Senyawa à Dua atau lebih
zat yang lebih sederhana,
3. Reaksi
Penggantian Tunggal
Reaksi dimana suatru unsur menggantikan unsure
lainnya.
4. Reaksi
Penggantian Ganda
Reaksi dimana ion-ion positif dari dua senyawa saling
dipertukarkan. Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan
menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif
maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat diwakili oleh
rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu
satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat rumus
emperis zat itu yang menyatakan
Jumlah
minimal yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap
macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah
reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi
penukargantian rangkap.
Hubungan
kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia
berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiomentri mengharuskan
penggunaan bobot atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil
reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi
kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana
yang merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat
bereaksi sampai habis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih.
(Keenan, 1984)
Jika terjadi
reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan :
a. Perubahan
Sifat
b. Perubahan
Susunan
c. Perubahan
Energi
Semua
perubahan kimia tentu induk pada hukum pelestarian hukum energi dan hukum
pelestarian energi massa. Susunan senyawa kimia tertentu oleh hukum susunan
pasti dan hukum perbandingan berada.
Azas
fundamental yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia
teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum
tersebut diatas diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama
mengenai atom dan molekul sebagai partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh
dari teori ini antara lain adalah skala, bobot atom relatif unsur-unsur
dilarutkan menurut bertambahnya bobot atom, munculnya unsur-unsur secara
teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong meddeleu menyusun tabel berkala
dari unsur-unsur dan meramalkan adanya beberapa unsur yang belum diketahui.
Bayaknya dan dari situ proporsi relatif sebagai atom dalam satuan terkecil
senyawa diberikan oleh rumus senyawa, dalam mana digunakan lambang unsur kimia
itu (Keenan, 1984).
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Reaksi
kimia telah mempengaruhi kehidupan kita. Sebagai contoh : makanan yang kita
konsumsi setiap saat setelah dicerna berubah menjadi tenaga tubuh. Nitrogen dan
Hidrogen bergabungn membentuk ammonia yang digunakan sebagai pupuk, bahan bakar
dan plastic dihasilkan dari minyak bumi. Pati dalam tanaman dalam daun
disintetis dari CO2 dan H2O oleh pengaruh energi
matahari. Jadi dapat dikatakan bahwa stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari
kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi kimia (Chang, 2003). Dengan kata lain
stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat
yang terlibat dalam reaksi (Syukri S, 1999).
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu
stoiceon (unsur) dan metrein(mengukur) Stoikiometri berarti mengukur
unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang terdapat dalam
unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri adalah ilmu
yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk
dalam reaksi kimia (persamaan kimia) yang didasarkan pada hukum-hukum dasar dan
persamaan reaksi. (Ahmad,1985)
Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan
pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. Sifat fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem, yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa. (Muhrudin, 2011)
Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan
pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama. Sifat fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem, yang menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa. (Muhrudin, 2011)
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1. TEMPAT DAN WAKTU PRATIKUM
Praktikum Ini
Dilaksanakan Di Laboratorium Kimia. Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram, Pada Hari Selasa 6 Desember
2014 Pukul 15:15-17:00 WITA.
3.2 ALAT DAN BAHAN PRATIKUM
STOIKIOMETRI
ü ALAT
ü Pipet
ukur − Gelas pengaduk
ü Tabung
reaksi − Oven
ü Timbangan
analitik − Kertas saring
ü Corong
ü Erlenmeyer
ü BAHAN
-
Lautan Pb asetat
-
Larutan
1
M
-
Aquades
REAKSI KIMIA
ü ALAT DAN BAHAN
Pembentukan Reaksi Karbonat
-
Asam asetat
(cuka -
) 4M
-
Asam klorida (HCL)
-
Gelas kimia 250 ml 2
buah
-
Telur mentah 2 buah
Pembentukan
Natrium Asetat
-
Natrium
bikarbonat /soda kue (
)
-
Asam asetat 4M
-
Aquades
-
Gelas kimia 250
ml
3.3 CARA KERJA
Percobaan stoikiometri
Dalam
percobaan ini akan di reaksikan Pb asetat dengan
sehingga menghasilkan suatu endapan dan endapan
inilah yang aka disaring dan di pisahkan.
a. Ambil
dengan pipet 5 ml Pb asetat dan masukkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 5
ml
1
M.
b. Amati
endapan yag terjadi, catat endapan
tersebut
c. Ambil
kertas saring yang berbentuk lingkaran dan timbang beratnya, lipat mnejadi ½
dan dilanjutkan menjadi ¼ dan lipat sekali lagi.
d. Masukkan
kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan basahi sedikit dengan air
suling sehingga mnedekat pada dinding corong.
e. Pasanglah
corong yang berkertas saring itu diatas erlemeyer untuk menampung filtratnya
atau air cucian.
f. Tuangkan
larutan yang akan disaring ke dalam corong yang sudah berkertas saring tadi.
Penunagn dilakukan dengan bantuan gelas pengaduk yaitu dengan memegangnya tepa
pada mulut tabung reaksi/ gelas piala yang di pergunakan ( hal ini dilakukan agar tidak ada cairan
yang jatuh di luar kertas saring, penunagn harus hati-hati dan sedikit demi
sedikit).
g. Bilas
tabung reaksi dengan aquades dan tuangkan lagi kedalam corong
h. Keringkan
kertas saring beserta endapannya didalam oven dan setelah kering dinginkan dan
timbang.
Percobaan Reaksi Karbonat
a. Isi
gelas kimia masing- masing dengan asam asetat dan asam klorida
b. Masukkan
telur kedalam 2 gelas tersebut
c. Amati
apa yang terjadi pada masing-masing gelas, lihat perbedaannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 HASIL
PENGAMATAN
ü Pengamatan Stoikiometri
Dari hasil pengmatan di dapatkan
terjadi perbedaan berat endapan yang berada pada kertas saring, yaitu:
Kertas saring sebelum dipanaskan
|
Kertas saring setelah di panaskan
|
Warna zat : Putih Seperti Susu
Berat : 0,28
Endapan basah : 28,76
|
Wana zat : Putih Bening Seperti Air Biasa
Berat : 0,44
Endapan kosong : 0,16
ü 0,44 − 0,28 = 0,16
|
Keterangan : di panaskan pada
suhu 100 derajat selama 10 menit.
ü Perhitungan
ü Analisis
data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Volume yang diperoleh pada titik stoikiometri
adalah 10 mL, maka molnya.
Mol
=
M × V Reaksi
=1M×10 Ml
Pb(CH3COOH+ H2SO4
→ CH5COOH2 + 2H2O
=10 mmol
=10.10-3 mol
Karena 1 mol H2SO4 ekuivalen
dengan 2 mol Na2SO4 maka
Mol H2SO4
=1/2 ×10 mol
=5 m mol
=5.10-3 mol
Pengamatan
Reaksi Karbonat
Nama bahan
|
Gamabar
|
pengamatan
|
|
|
Terlihat pada gambar bahwa pada larutan
|
HCL
|
|
Terlihat pada gambar bahwa larutan HCL terdapat banyak gelembung dan
membuat telur terapung, dan membuat cangakang telur menjadi lunak. Maka telur
sudah trekontaminasi larutan dan membuat telurtidak bisa di konsumsi lagi.
|
4.2 PEMBAHASAN
a) Reaksipengendapan Pb (CH3COOH)2 +
H2SO4 → CH5COOH2 + H5SO4
b) Setelahmelakukanpemanasan:BeratyangadapadakertassaringmenjadibertambahkarenaadaendapandarilarutanPbasetatygtercampurdenganlarutan
H2SO4 sehinggaberat yang awalnya 0,28 mg menjadi 0,44.
c) Warnapadasaatsebelumreaksiyaitubeningsepertiairdankeruhakantetapisetelahdicampurdengankedualarutantersebutwarnanyajadiberubahmenjadiputihsusu
d) Padasaatlarutan yang
berwarnaputihtadidimasukankedalam Erlenmeyer yang
terdapatkertassaringtersebut,warnanyakembaliberkeruhkarenawarnaputihnyatadimengendappadakertassaring.
e) Dansetelahitukertassaringyangadaendapanitudiangkatdanditimbangdenganberatnya28,67mgkemudiandimasukankedalamovenuntukdipanaskansupayacepatkering.
f) Setelahkeringkertassaringdiangkatdanditimbanglagiberatnya,
yaitu 0,16 mg
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini
adalah bahwa titik stoikhiometri larutan H2SO4 berada
pada titik (0,16).
5.2
Saran
Saran yang dapat saya asumsikan setelah percobaan
ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus
menguasai materi yang berhubungan dengan praktikum.
2.
Praktikan harus teliti dalam menggunakan alat dan
bahan.
3.
Diharapkan agar praktikan menjaga kebersihan
laboratorium sebelum dan sesudah praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Muhrudin, Udin. 2011.
Praktikum Stoikiometri Reaksi.
Keenan. 1984. Kimia
untuk Universitas. Jakarta: Erlangga
Petrucci., Ralp.
1987. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
S, syukri. 1999.
Kimia Dasar 1. Bandung: ITB
Komentar
Posting Komentar