JENIS-JENIS LEBAH
Di Indonesia lebah penghasil madu
dibagii menjadi 2 kelompok :
1. spesies
yang sudah dibudidayakan : apis cerana, apis mellifera,apis nuluensis &
trigona sp.
2. spesies yang belum dibudidayakan
: apis dorsata, apis laboriosa, apis florae, apis nigricincta dan apis
koschevnikovi.
Lebah yang paling banyak
menghasilkan madu yaitu spesies apis mellifera,spesies ini berasal dari Afrika
sehingga saat ini banyak dibudidayakan oleh para peternak lebah Indonesia. Lebah
yang sudah dibudidayakan :
1. Apis cerana
Lebah ini mempunya fostul tubuh yang kecil, dengan
berbandingan sebagai berikut :
a.
lebah pekerja berukuran sekitar 1,1,cm
b.
lebah pejantan berukuran 1,3 cm
c.
lebah ratu
hjkk
berukuran 1,5 cm
lebah cerena memiliki sifat mudah
pindah bila terusik dari sarangnya nmaun lebih tahan terhadap hama dan predator
serta lebah jenis ini mampu beradaptasi didaerah tropis dan lebih
subspecies:
·
Apis cerana
cerana : tersebar di cina, afganistan, india utara dan Vietnam utara
·
Apis cerana
indica : tersebar di india selatan, Indonesia, Filipina, Malaysia, srilanka,
banglades, Myanmar dan Thailand
·
Apis cerana
japonica : tersebar di Jepang
·
Apis cerana Himalaya
: tersebar di pegunungan Himalaya dan Nepal.
Yang termasuk lebah local Indinesia
yaitu jenis apis cerena indica, Lebah jenis ini biasanya sering disebut tawon
madu oleh masyarakat Indonesia yang mempunyai kemampuan beradaptasi dengan baik
dengan perubahan cuaca
2. Apis mellifera
Lebah ini berupakan lebah yang
berasal dari daerah Eropa yang paling banyak dibudidayakan saat ini. Sebenarnya
lebah jenis ini lebih suka berada didaerah yang dingin seperti daerah asalnya.
Lebah jenis apis mellifera tidak terlalu agresif dan tidak suka bermigrasi.
Untuk memandu koloni yang lain biasanya lebah ini melakukan tarian kibasan yang
bertujuan untuk menunjukkan arah terbang lebah pekerja dalam mencari nectar.
Fostur
tubuhnya lebih besar bila dibandingkan dengan jenis apis cerana, yang memiliki
perbandingan sebagai berikut :
a.
lebah pekerja berukuran 1,35 cm
b.
lebah jantan berukuran 1,65 cm
c.
lebah ratu berukuran 1,9 cm
lebah ini bersifat sabar dan selalu
menjaga sarang supaya tetap bersih dan mempunyai cirri fisik seperti warna
badan bervariasi dari coklat gelap sampai kuning kehitaman.
3. Apis trigona
Lebah ini biasanya disebut
masyarakat dengan nama lebah klanceng, yang sering dipelihara secara
tradisional oleh masyarakat daerah pedesaan dengan menggunakan bambu. Apis
trigona ini tidak mempunyai sengat namun tidak ganas, untuk mempertahankan diri
biasanya dengan menggigit. Bekas gigitanya seprti nyamuk tetapi tidak berbahaya
bagi manusia. Karena hal inilah yang menyebabkan apis trigona banyak dibudidayakan
oleh manusia dan lebih banyak dalam menghasilkan propolis untuk mensterilkan
sarangnya.
Ukurannya lebah ratu sekitar 3-4 kalinya lebah pekerja. Lebah jenis ini menghasilkan madu, beepollen dan propolis. Harga madu dari lebah jenis ini lebih mahal karena mengandung fruktosa dan glukosa yang baik namun madu yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan lebah jenis lain.
Ukurannya lebah ratu sekitar 3-4 kalinya lebah pekerja. Lebah jenis ini menghasilkan madu, beepollen dan propolis. Harga madu dari lebah jenis ini lebih mahal karena mengandung fruktosa dan glukosa yang baik namun madu yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan lebah jenis lain.
Spesies lebah yang belum dapat dibudidayakan :
1. Apis dorsata
Lebah ini hanya berkembang didaerah
Asia: India, Filiphina, Cina dan Indonesia. Madu dari lebah jenis ini biasanya
disebut dengan madu hutan. Di Indonesia sendiri lebah jenis ini terdapat di
jawa, sumatera, kepulauan sunda kecil, Kalimantan, selawesi, NTB dan NTT. Apis dorsita ini hidupnya masih liar dan sulit
untuk dibudidayakan karena sifatnya yang agresif dan galak serta lokasi
sarangnya biasanya berada pada tempat yang cukup tinggi
2. Apis
laboriosa
Lebah jenis ini hampir mirip dengan
jenis apis dorsata yang menpunyai fostur tubuh paling besar bila disbanding
dengan lebah jenis lain dengan ukuran 1,7-1,9 cm dengan kerakter warna gelap,
berbulu panjang, sangat agresif dan bersarang tunggal yang ada dipegunungan
Himalaya.
3. Apis
florae
Lebah jenis ini
merupakan lebah yang paling tua yang berukuran kecil sekitar 7mm. lebih jenis
ini berfostur tubuh kerdil dan berkembang pada derah yang mempunyai ketinggian
500-1500 m dpl. Lebah jenis ini bisa hidup bersama-sama dengan lebah jenis lain
(apis mellifera, apis cerana dan apis dorsita) namun hanya mampu menghasilkan
madu sangat sedikit yaitu sekitar 1 kg per koloni dalam setahun.
4. Apis
nigrocincta
Lebah jenis ini mudah
hidup bersama dengan apis cerana namun dari segi fostur tubuh mudah untuk
dibedakan yaitu apis cerana cenderung lebih gelap dan lebih kecil sementara
apis nigrocincta cenderung lebih besar dan berwarna kekuningan pada daerah
bawah wajahnya.
5. Apis
koschevnikovi
Lebah jenis ini mendiami Malaysia
dan Indonesia, dan juga dapat hidup bersama dengan lebah jenis apis cerana.
PAKAN LEBAH
Sama halnya dengan ternak yang lain,
lebah juga membutuhkan pakan yang cukup untuk kebutuhan hidup pokok,
pertumbuhan koloni, produksi madu dan aktivitas reproduksi lebah. Pakan lebah
yang penting adalah nektar dan polen yang dihasilkan tanaman. Nektar adalah
cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman. Hampir semua tanaman
berbunga adalah penghasil nektar. Selain nektar, lebah juga memerlukan polen
dan air untuk kelangsungan hidup anggota koloni.
Nektar pada umumnya dihasilkan oleh
bunga tanaman pangan, tanaman kehutanan, tanaman perkebunan, tanaman
hortikultura (buah dan sayuran), tanaman hias, rumput dan semak belukar
(Direksi Perum Perhutani, 1992). Ketersediaan pakan lebah secara berkesinambungan
merupakan salah satu syarat pendukung perkembangan koloni lebah dan produksi
madu. Oleh karena itu, faktor pakan penting dipertimbangkan dalam menentukan
lokasi budidaya lebah.
Nektar merupakan hasil sekresi yang
manis dari tanaman, merupakan bahan utama penyusun madu. Nektar merupakan
senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjer nectar tanaman dalam bentuk larutan
gula. Nektar terdapat pada bagian petal, sepal, stamen dan stigma. Konsentrasi
nektar bervariasi antara satu bunga tanaman dengan bunga tanaman lain (Free,
1982).
Nektar mengandung 15-50% larutan
gula. Secara umum ada dua macam nektar, yaitu nektar floral dan nektar ekstra
floral. Nektar floral adalah nektar yang dihasilkan dari dalam atau dekat bunga
tanaman. Nektar ekstra floral dihasilkan oleh bagian tanaman selain bunga.
Lebah memiliki organ kusus untuk mengambil nektar, yang disebut probosis. Lebah
memiliki probosis, bentuknya seperti belalai pada gajah. Probosis memiliki
kemampuan mengisap cairan nektar pada bunga. Aktivitas terbang lebah
mengumpulkan nektar dan polen berlangsung sejak pagi sampai sore hari.
[newpage]\
Kemampuan lebah pekerja dalam mengumpulkan
nektar tanaman bervariasi dari 25-70 mg per ekor (Gojmerac, 1983) dan
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kapasitas kantong madu (honey sac)
lebah pekerja, jumlah dan konsentrasi gula nektar, keadaan cuaca serta
pengalaman lebah pekerja dalam pengumpulan nektar (Sihombing, 1997).
Polen atau tepung sari merupakan sumber protein bagi lebah madu. Polen diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh sel kelamin jantan (anther) tanaman. Di daerah beriklim dingin, satu koloni lebah membutuhkan sekitar 50 kg polen per tahun.
Polen atau tepung sari merupakan sumber protein bagi lebah madu. Polen diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh sel kelamin jantan (anther) tanaman. Di daerah beriklim dingin, satu koloni lebah membutuhkan sekitar 50 kg polen per tahun.
Kegiatan mengumpulkan nektar, polen
dan air sepenuhnya dilakukan oleh lebah pekerja (worker). Dalam satu koloni
lebah madu A. cerana terdapat 30.000 ekor lebah pekerja dan 60.000 ekor pada
koloni A. mellifera. Lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya
tidak berkembang sempurna dan tidak dapat menghasilkan telur. Sama halnya
dengan lebah ratu, lebah pekerja berasal dari sel telur yang dibuahi.
Pakan Lebah Pernahkan Anda
memikirkan keuletan seekor lebah pekerja dalam mencari nektar. Pada kondisi
normal, seekor lebah pekerja dalam satu hari mampu mengumpulkan nektar dari
250.000 tangkai bunga. Untuk membuat 1 kg madu lebah harus melakukan 81.400
kali perjalanan terbang atau setara dengan jarak 1.056.000 km penerbangan.
Lebah madu memiliki konstruksi tubuh
yang unik dalam mengumpulkan dan membawa pollen, yakni dengan menggunakan
hampir semua bagian permukaan tubuh, utamanya thorax. Ribuan sampai jutaan
butiran pollen akan menempel pada permukaan tubuh, selanjutnya dibersihkan
dengan sikat khusus dan masuk ke dalam keranjang khusus yang disebut keranjang
polen yang terdapat pada kaki belakang lebah. Keranjang polen dapat menampung 20
mg polen (Free, 1982)
. [newpage] Tanaman Sumber Pakan
Lebah Pada umumnya semua tanaman berbunga merupakan sumber pakan lebah, karena
ia menghasilkan nektar, polen atau nektar dan polen. Berdasarkan identifikasi
Pusat Perlebahan Apiari Pramuka (2004), jenis tanaman penghasil nektar antara
lain: tanaman akasia, sengon, ketapang, sono keling, asam jawa, mahoni,
kaliandra, cendana, karet, kapas, mangga, mancang, langsat, belimbing,
rambutan, jambu air, kacang gude, petai, cabai, nenas, ubi jalar, labu air,
oyong, paria, labu siam, bawang merah, dan kumis kucing.
Polen dihasilkan oleh tanaman aren,
lamtoro, puspa, api-api, padi, kelapa sawit, bidara, tembakau, jambu mete,
delima, lobi-lobi, alpukat, jambu bol, salak, jagung, kacang panjang, kentang,
ketumbar, wortel, krokot, rumput pahit, dan putri malu, sedangkan tanaman
penghasil nektar dan polen antara lain: kapuk randu, eukaliptus, tebu, vanili,
kelapa, wijen, kopi, kedondong, durian, pepaya, waluh, semangka, kesemek,
pisang, belimbing, apel, jeruk manis, jeruk besar, apel, lengkeng, leci,
anggur, kubis, mentimun, kacang tanah, kedelai, bunga matahari dan bunga
flamboyan.
Jenis tanaman penghasil nektar yang
dikumpulkan lebah sangat mempengaruhi bau, rasa dan warna madu. Oleh karena
itu, dipasaran kita mengenal madu randu, madu rambutan, madu apel, madu kelapa
dan sebagainya. Penamaan itu biasanya tergantung sumber nektar yang dominan
dikumpulkan lebah. Koloni lebah yang diletakkan dilokasi pertanaman rambutan
akan mengasilkan madu beraroma nektar rambutan, sedangkan koloni lebah di
lokasi pertanaman kelapa akan mengasilkan madu beraroma nektar kelapa.
[newpage]
[newpage]
Catatan Akhir Negara Indonesia
merupakan daerah tropis yang ditumbuhi berbagai spesies tanaman yang berbunga
sepanjang tahun. Sekitar 25.000 tanaman berbunga tumbuh dan berkembang biak di
Indonesia. Keragaman jenis tanaman yang sangat besar itu memungkinkan
tersedianya nektar sepanjang tahun. Di dalam bunga tanaman tersebut terdapat
nektar yang merupakan bahan baku utama pembuatan madu. Selain nektar, lebah
juga memerlukan polen dari tanaman sebagai sumber protein dan air untuk
kebutuhan anggota koloni.
Berdasarkan potensi keragaman sumber
pakan lebah dan daya dukung lahan yang sangat luas, penulis berkeyakinan bahwa
budidaya lebah madu layak dikembangkan secara massal di seantero wilayah
Indonesia. Kombinasi antara ketersediaan spesies lebah lokal yang cukup
produktif, ketersediaan pakan lebah yang melimpah, produk perlebahan yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan nilai jual produk lebah yang
tinggi, maka sudah sepatutnya budidaya lebah madu dikembangkan di negeri
agraris ini. Semoga..
1. Nektar
Nektar merupakan cairan
manis yang dieksresikan oleh tanaman pada bagian bunga (floral) atau daun (ekstrafloral).
Kadang kala nektar digantikan dengan embun madu (honey dew), yaitu cairan manis yang dikeluarkan oleh kutu tanaman
yang termasuk dalam family Aphidhae
dan Coccidae. Nektar berperan bagi
lebah madu sebagai sumber energi yang penting untuk melakukan aktivitas gerak.
Kelebihan nektar akan disimpan menjadi cadangan makanan dan diproses menjadi
madu (Anonim, 2010).
2. Polen
Macam-macam Polen
Polen adalah alat
reproduksi jantan tumbuhan yang mengandung protein tinggi. Polen dikonsumsi
oleh lebah madu terutama sebagai sumber protein dan lemak, sedikit karbohidrat
dan mineral-mineral. Kandungan protein kasarnya rata- rata 23 % dan mengandung
semua asam-asam amino esensial maupun asam- asam lemak esensial (Sihombing,
2005).
Polen yang dikumpulkan
oleh lebah lebih unggul daripada yang diperoleh langsung dari tanaman
berbunga karena lebah sangat membedakan dalam memilih polen terbaik dari
jutaan butir polen yang diproduksi. Dari jumlah tersebut, hanya dua jenis
yang ditemukan, yaitu anemophile (polen
yang tidak dikumpulkan oleh lebah, dan menghasilkan reaksi alergi). Entomophile (polen yang dikumpulkan
oleh lebah, dan memiliki kandungan gizi yang lebih besar). Pada
kenyataannya entomophile telah
digunakan dalam pengobatan alergi pollen airborn. Hal ini jelas bahwa
lebah hanya memilih butir polen yang kaya akan semua zat gizi, terutama bahan
nitrogen (protein). Lebah mencampur polen dengan zat lengket yang
dikeluarkan dari perut mereka, yang memungkinkan polen untuk menempel pada kaki
belakang mereka dalam “kantung polen” dan
mengangkutnya ke dalam sarang ( Mustakim, 2014).
Bahan Penyusun Polen
Polen umumnya memiliki
protein 10-35%, air 3-5%, pati 3-8%, dan lemak 5-29%. Kandungan nutrisi maupun
sifat fisik polen dari berbagai jenis tanaman umumnya mempunyai keragaman yang
besar. Meskipun demikian, polen yang permukaannya kasar umumnya kurang disukai
lebah madu (Sihombing, 2005).
Polen merupakan
satu-satunya sumber protein bagi lebah yang tersedia secara alami serta dapat
mempengaruhi tingkat pembiakan dan masa hidup lebah. Tepung sari (polen) dengan
kadar protein kurang dari 20% tidak dapat memenuhi kebutuhan koloni untuk
berproduksi optimal. Koloni yang kuat membutuhkan tepung sari sebanyak ±55 kg
per tahun. Jika persediaannya kurang dari itu, lebah akan menggunakan protein
tubuhnya untuk melanjutkan fungsinya sehingga kadar protein tubuh bisa menurun
dari 54% menjadi 27% (Sarwono, 2001).
Selain protein, menurut
Winston (1987), polen juga mengandung lemak 1-20 %, gula, serat, vitamin dan
mineral yang kesemuanya sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lebah.
Mineral yang banyak ditemukan adalah fosfor dan potassium, diikuti dengan
kalsium, magnesium, sodium dan besi. Asam-asam amino yang terkandung dalam
polen adalah asam-asam amino yang penting yaitu: arginin, histidin, lysine, methionin, triptopan, isoleusin, leusin,
valin dan phenylalanine.
Cara Lebah mengumpulkan Polen
Proses pengambilan polen sangat
sederhana. Sewaktu lebah mendatangi bunga, polen diambil dari bunga kemudian
dikumpulkan pada kantung polen yang terdapat pada
kakinya. Kantung polen digunakan sebagai tempat menyimpan polen sementara
(Erwin, 2013). Pada saat pengumpulan polen, seekor lebah pekerja harus
mengunjungi banyak bunga. Polen yang sudah terkumpul pada kantung polen dibawa
menuju kotak sarang sebagai sumber makanan lebah madu. Sedangkan butir-butir
polen yang menempel pada bulu lebah merupakan polen untuk membantu penyerbukan
tanaman yang dikunjungi lebah (Gary, 1992; Sarwono, 2001). Waktu yang
dibutuhkan seekor lebah untuk dapat memenuhi kantong polen bervariasi,
tergantung ukuran lebah itu sendiri dan berapa banyak bunga yang harus
dikunjungi (Gojmerac, 1983).
Manfaat
Polen
DeGrandi-Hoffman, dkk
(2008;231) menyatakan polen merupakan sumber protein bagi lebah, jumlah polen
yang cukup merupakan penentu untuk kelangsungan hidup lebah. Manfaat polen bagi
kelangsungan hidup lebah adalah:
1.
sebagai bahan utama dalam membuat makanan larva hingga dewasa;
2.
Polen sangat dibutuhkan untuk perkembangan massa toraks;
3.
Perkembangan otot terbang;
4.
Menigkatkan kesehatan koloni;
5.
Memperpanjang umur lebah;
6.
Polen yang berkualitas bagus dan jumlah yang banyak akan mempengaruhi
tingkat produksi lebah;
7.
Polen yang banyak dan berkualitas juga sangat mempengaruhi jumlah telur
yang dihasilkan oleh lebah ratu.
Komentar
Posting Komentar